Jaktim Tetap Jalankan Budidaya Tanaman Sayur di KBT
Meski program penataan Kanal Banjir Timur (KBT) oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Timur yang sudah berjalan sejak Agustus lalu terbentur program penataan KBT dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Namun program budidaya tanaman sayur di KBT akan dipertahankan.
Progress-nya, saat ini ekonomi pertanian di pelampang basah akan terus berjalan sekitar 10-15 kilometer
Program Penataan KBT Terbentur Proyek Kementerian PU
Wali Kota Jakarta Timur, Bambang Musyawardana mengatakan,pihaknya tetap fokus mengembangkan ekonomi warga dengan menjalankan program budidaya tanaman sayur.
"Sekarang saya fokuskan di ekonomi pertanian, running aja, jalan aja. Kemarin sudah mulai panen di Kecamatan Duren Sawit, umur tiga minggu sudah mulai panen, sampai saat ini hasilnya 600 ikat bayam dan 600 ikat kangkung," kata Bambang, Rabu (16/9).
Dikatakan Bambang, program budidaya tanaman sayur memanfaatkan pelampang basah KBT menunjukan hasil yang baik. Bahkan sebelum Kecamatan Duren Sawit, zona-zona pelampang basah di kecamatan lain sudah lebih dahulu panen.
"Kita akan terus melakukan itu. Kemajuannya saat ini ekonomi pertanian di pelampang basah akan terus berjalan sekitar 10-15 kilometer, dari Pintu Air Cipinang sampai dengan Ujung Menteng," tutur Bambang.
Sektor pertanian, sambung Bambang, menjadi sangat penting keberadaannya karena sebagai penyuplai pangan dan bisa meningkatkan perekonomian warga.
"Budidaya tanaman sayuran ini melibatkan masyarakat sekitar, saya minta kelurahan Cipinang Besar Selatan juga melibatkan warga untuk menjadi petani atau penggarap pelampang basah, animo mereka untuk garap besar. Perekonomian di sana akan hidup, dan bisa menjadi agrowisata. Lihat petani panen bisa beli langsung, itu kan bagus," tandas Bambang.